Jumat, 02 Oktober 2009

puisi jenaka

RUJAK CINGUR RANJAU ASMARA
// maunya sih puisi jenaka ha ha ha

ngabuburit itu kata orang sunda
jawa timuran pasti beda kalimatnya
bersama sobat sabitku semua
berjalan kaki di surabaya pastilah ada tujuannya

menebar pesona lirik kiri lirik kanan
mulut berkoar tertawa bebas merdeka
tidak inget ini hari lagi puasa
setiap simpangan gadis, mulutnya aduh nggak tahan

sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang
langkah kaki masih mantap sampai tujuan
rujak cingur si lesung pipit yang kusayang
sudah berjejal pembeli banyak antrian

saat kutatap mata bola bekelnya
lesung pipit bibir tersungging tanda selamat datang
tak perlu antri rujak cingur sudah ditangan
sobat sabitku berdehem pertanda aku diistimewakan

bahasa mata sudah terjadi sejak lama
waktu dibangku sekolah SLA swasta
tapi kini dia bukan milikku
mana aku berani menjalin cinta sama bini pamanku

ha ha ha
aku tertawa darah setiap memandangnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar