Kamis, 15 Januari 2009

CERPEN : KARENA CINTA

Kehidupanku selama 10 tahun setelah menikah, tanpa kehadiran seorang anakpun membuat hidup terasa sangat hambar, hampa dan sepi. Selalu saja ada yang kurang, meskipun secara materi kami bisa dibilang cukup bahkan boleh di kategorikan agak berlebihan. Dengan posisi Mas Fajar suamiku, sebagai General Manager disebuah majalah terkemuka di negara ini, dan bisnis catering yang aku kelola, cukup memberi hawa yang segar dalam hal perekonomian keluargaku. Kehidupan kami cukup mapan untuk suatu keluarga seusia kami. Tapi, kesemuanya itu tidak sanggup menutupi kesepian di dalam hidupku, aku butuh sesuatu yang dapat menghiburku dikala aku sendirian, dikala aku lelah. Aku rindu seorang anak, seorang yang bisa aku limpahkan dengan berjuta-juta kasih sayangku, bermilyaran rasa cintaku, bahkan sampai tak terhingga bentuk perhatianku layaknya seorang ibu, aku ingin sekali ada seorang memanggilku Mama. Aku sangat iri jika temanku, sahabatku, saudaraku, perempuan-perempuan di sekelilingku, dengan bangganya berbagi kebahagiaan, ketika terucap dari bibir mereka apa saja tentang anak-anak mereka. Dan aku akan sangat marah sekali, jika ada siapapun bertanya bahkan hanya sekedar mengkomentari tentang anak yang belum juga lahir dari rahimku. Sangat menyakitkan hatiku, tidak pernahkah mereka berpikir bahwa sudah berbagai usaha kami lakukan untuk mewujudkan harapan itu, bukan keinginan kami kalau kenyataannya berkata lain, Tuhan memang belum menjawab permohonan kami, mungkin saja Dia akan berkehendak lain, dan kami harus bisa menerimanya dengan ikhlas dan lebih sabar lagi, karena aku yakin, Dia akan selalu memberikan yang terbaik untuk umatNya yang terus menerus memohon pada Nya. Suatu malam yang dingin karena hujan baru saja reda, saat aku meringkuk didalam pelukan suamiku, tiba-tiba saja deringan telepon di rumahku memecah kesunyian malam itu, aku berdiri dan berjalan menuju meja dipojok kamarku hendak mengangkat telepon, sambil terlebih dahulu melirik jam yang tergantung didinding, pukul tiga kurang lima menit dini hari, siapakah gerangan yang menelepon pada pagi buta begini. “Ambar, tolong saya...” suara diseberang sana terkesan panik terdengar ditelingaku. “Desi...? Ada apa? Kandunganmu...?” tiba-tiba saja aku merasa khawatir, Desi sahabatku sedang hamil tua dan menurut perhitungan dokter masih 2 minggu lagi dia akan melahirkan, tapi.... “Ambar, tolong saya, saya pendarahan, sepertinya dia sudah harus lahir, dokter sedang menangani saya, tolong Mbar, saya takut sendirian,” “Okey...okey...” “Mbar, sakit sekali..., tapi saya harus kuat, minimal saya harus berhasil mempertahankan dia sampai lahir, dan kemudian tugas saya selanjutnya, saya hanya bisa mohon kepadamu dan Mas Fajar. Tolong bantu saya selesaikan semuanya ya....” “Desi, kamu ngomong apa? Saya akan segera kesana sekarang...” kataku mencoba menenangkannya, meskipun aku demikian takut dan gugup. Gemetar seluruh tubuhku, dengan cepat kupersiapkan diriku untuk segera berangkat ke rumah sakit. Perasaan aneh yang menjalar di tubuhku membuat pikiranku terbang entah kemana, aku tidak sanggup untuk berpikir lebih banyak lagi, yang kutahu adalah secepatnya aku harus hadir menemani Desi sahabatku. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, akhirnya aku ditemani oleh Mas Fajar, suamiku tiba di rumah sakit, tempat Desi di rawat. Namun.... ternyata aku tetap saja terlambat, terlambat beberapa menit karena Tuhan telah terlebih dahulu mengambil Desi setelah berjuang menyelamatkan seorang bayi perempuan yang mungil dan cantik. Desi, sahabatku satu sekolah di SMP, selama hidupnya selalu prihatin dan tegar menghadapi setiap permasalahan, sejak usia kandungannya masih sangat muda, dia bercerai dari suaminya karena tanpa sepengetahuannya, Bobby suaminya menikah lagi dengan wanita lain dan pergi meninggalkannya, meskipun tahu bahwa saat itu istrinya sedang mengandung anaknya. Desi tidak mempunyai seorangpun keluarga, hanya satu adik perempuannya yang saat itu tinggal di luar negeri karena menikah dengan orang Jerman. Dia benar-benar berjuang sendiri mempertahankan hidup dengan hanya sebagai pemasok kue-kue basah disalah satu stand kue di Pasar Pagi Mangga Dua. Secara tidak sengaja Tuhan mempertemukan kami kembali setelah lama tidak saling berhubungan, dan semenjak pertemuan itu pulalah, aku mengajaknya untuk bergabung ke dalam bisnis cateringku yang sedang mulai bergerak maju.*** Aku termangu di depan gundukan tanah merah, seakan tidak percaya tapi inilah kenyataan yang harus kuhadapi, sahabatku telah meninggalkanku, begitu tiba-tiba tanpa memberikan kesempatan padaku untuk mengucapkan selamat jalan terlebih dahulu kepadanya. Beristirahatlah dengan tenang, sahabatku..., aku berjanji akan meneruskan tugasmu seperti yang engkau pesankan untukku. Kuraih tubuh mungil yang tidak berdaya kedalam pelukanku, ketika sore itu kami kembali ke rumah sakit. Kunikmati sensasi luar biasa yang sangat aku rindukan selama ini, seorang anak.., Desi telah meninggalkan hadiah yang terindah untukku, hadiah yang mampu mengubah hidupku dari sepi menjadi penuh warna. Ternyata ini jugalah jawaban Tuhan yang diberikan padaku setelah sekian lama aku memohon kepadaNya, terimakasih Tuhan....! *** Sekarang, Andini, bayi mungil itu telah tumbuh menjadi seorang wanita dewasa yang cantik agak sedikit manja namun tidak kekanak-kanakan, adakalanya terlihat juga sikap lembutnya, apalagi saat hatinya tersentuh terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Andini tidak mengenal siapa wanita yang telah melahirkannya, apalagi ayah kandungnya. Satu kesalahan fatal yang aku lakukan. Sungguh! Aku memang egois sekali, Andini adalah anakku, aku hanya ingin dia menjadi anakku seutuhnya, tanpa dia harus tahu bahwa kami bukanlah orangtua kandungnya, karenanyalah maka rahasia besar itu kami tutup rapat-rapat. Namun, hal itu ternyata tidak dapat kuingkari lagi, aku harus bisa menghadapi kenyataan yang sangat menyakitkan sekali, kenyataan dimana aku dituntut untuk mengakui bahwa Andini adalah bukan anak kandungku. Seperti malam itu....... “Ambar, bagaimanapun juga kita harus memberitahu kebenarannya pada Andini, dia sudah dewasa, pasti akan dapat menerima, dia juga akan menikah, dan butuh wali nikah Mbar...” kata Mas Fajar sambil menatap sedih ke arahku, aku terdiam menatapnya tajam. Lama kebisuan menyelimuti kami, dan aku sangat sibuk dengan pikiran-pikiran yang menggayuti otakku. “Kita akan bicara pelan-pelan pada Andini, dia seorang perempuan, tetap saya tidak bisa menikahkannya, namun yang terpenting adalah bukan hanya karena dia akan menikah, tapi memang sudah waktunya dia mengetahui siapa sebenarnya orangtuanya, kita tidak dapat menghapuskannya begitu saja, dia berhak tahu Ambar, hmm.., apalagi dia adalah sahabatmu sendiri, apakah kamu tega” lanjutnya lagi mengingatkanku pada Desi, sahabatku. “Tapi aku lebih tidak tega lagi melihat Dini sedih dan kecewa kalau dia tahu bahwa kita bukanlah orang tua kandungnya.” sahutku pelan bahkan lebih mirip seperti desahan saja menurutku.“Dan akan terus membiarkan kita membohonginya bahkan membohongi diri kita sendiri, begitu maumu? Sampai kapan Ambar, waktu akan terus berjalan dan tidak akan mau menunggu kita.” potong Mas Fajar agak keras penuh dengan emosi yang tertahan, aku menggelengkan kepala, menepis semua kebenaran ucapan-ucapannya, “Bukan, bukan itu Mas......”, namun belum sempat aku meneruskan kata-kataku, aku dikejutkan oleh pintu kamarku yang tiba-tiba dibuka dan aku melihat sepasang mata menatap kami tajam, penuh dengan kemarahan dan kekecewaan yang sangat mendalam, sepasang mata indah yang menuntut kami untuk bicara tentang kebenaran, bicara tentang sesuatu yang sangat penting yang selama ini kami simpan rapat-rapat, sepasang mata yang nanar menuntut hak yang selama ini telah diabaikan. “Andini...!” seru Mas Fajar gugup sekali, sementara aku hanya bisa terpaku, kupejamkan mataku sejenak, kucoba untuk menahan gejolak didadaku dan mengusir resah dihatiku. “Yang barusan Dini dengar tidak benar kan Pa?” tanya Andini, masih tetap dengan pandangan yang sangat tajam. “Duduklah dulu Dini, mari kita bicarakan pelan-pelan”, bujuk Mas Fajar sambil berjalan mendekati Dini dan merangkul bahunya mengajak duduk, namun dengan cepat ditampiknya tangan ayahnya. Sambil terus menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba untuk tidak percaya dengan apa yang sudah terdengarnya tadi. “Dini dengar apa yang mama dan papa bicarakan tadi, tapi tetap saja Dini enggak ngerti, ada apa sebenarnya?” Lalu berjalan mendekatiku, dan duduk di sampingku. Tidak ada satupun dari kami yang berusaha untuk menjelaskannya. “Ma..., apa benar aku bukan anak mama dan papa?” “Kamu anak mama nak, kamu anak mama dan papa, meskipun bukan mama yang melahirkan kamu, tapi kamu adalah tetap anak mama, hanya saja Tuhan memberikan kamu pada kami dengan cara yang lain, Dini.” Kataku tersendat-sendat karena sesak di dadaku makin menyesakkan, dan air matapun tidak dapat ku control lagi ketika di depanku kulihat Andini menangis tertahan, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya dari mulutku sendiri, namun itu adalah kenyataan yang harus diterimanya. Kuraih tubuhnya, dan kubiarkan dia menangis dipelukanku. “Kenapa Mama dan Papa berbohong padaku selama ini? Kenapa kenyataan itu harus ditutup-tutupi Ma? Kenapa...?” tanyanya disela-sela isak tangisnya, sangat menyedihkan sekali. “Maafkan Mama Nak, Mama memang egois sekali, mama yang tidak menginginkan kamu tahu bahwa kamu bukan anak kandung mama, mama takut kamu tidak bisa menerima semua ini.” Tiba-tiba Dini menarik tubuhnya melepas pelukanku, dengan kasar dihapusnya air mata yang membasahi mata dan pipinya, lalu kembali menatapku tajam sampai menembus jantung hatiku, dan aku terkejut, menemukan ada kemarahan yang sangat mendalam dimatanya. “Sekarang dimana orangtua kandungku? Mereka telah membuangku...?” “Tidak Dini, bukan seperti itu...” “Lalu seperti apa Ma? Dimana mereka...? Kenapa aku bisa di sini bersama Mama dan Papa yang bukan orangtua kandungku, kenapa mesti kalian yang merawat dan membesarkan aku...?” Aku memandang Mas Fajar yang sejak tadi hanya duduk terdiam mengawasi kami dari bangku dekat jendela. Tatapannya seakan memberi kekuatan padaku untuk dapat menceritakan semuanya kepada Andini, semuanya! Tidak ada lagi yang aku tutup-tutupi, karena aku sadar bahwa Andini memang berhak untuk mengetahui siapa orangtua kandungnya.... Ada perasaan lega dan nyaman di hatiku, sepertinya sebagian beban yang selama ini aku pikul sudah terlepas dari tubuhku, setelah semuanya kusampaikan pada Dini. Rahasia besar itu memang sangat menekan perasaanku, makin lama makin menghimpit, karena tidak ada keberanian untuk aku mengungkapkannya. Ternyata kebenaran meskipun pahit memang harus diungkapkan, karena kepahitan itu pulalah yang menyebabkan beban yang semakin menghimpit menjadi terkikis dan kemudian hilang begitu saja. “Sekali lagi maafkan Mama Dini, tidak seharusnya mama merahasiakan hal ini dari kamu, almarhumah Ibumu juga pasti sangat kecewa sekali pada mama, karena mama tidak mengenalkannya padamu jauh-jauh hari....” Tak kuasa lagi aku menahan tangisan penyesalanku, karena tiba-tiba saja bayangan Desi sahabatku muncul dihadapanku, “Maafkan aku Des...”, sangat tulus bibirku menggumamkan rasa penyesalanku padanya, diapun tersenyum manis kepadaku, dan menghilang begitu saja setelah menganggukkan kepalanya. Celingukan aku mencari kembali bayangannya, namun sia-sia, dia memang hanya bayangan, namun aku yakin, dia pasti akan mau memaafkanku. Lalu aku berdiri dari dudukku menuju meja kecil disudut kamar, dari dalam laci yang terkunci kuambil album foto yang lama kusimpan, album kenangan ku bersama Desi, dan sekarang akan kuserahkan kepada Dini, anak kami. Dia berhak tahu siapa perempuan cantik dan luar biasa yang telah melahirkannya ke dunia ini. Andini menerima album dari tanganku, masih nyata terlihat kesedihan yang mendalam diwajahnya yang cantik. Satu persatu dibukanya lembar album foto itu dan akupun berusaha menjelaskan peristiwa demi peristiwa yang tergambar di situ. Kemudian dia bertanya, ”Dimana ayahku...?” “Semenjak mama bertemu kembali dengan ibumu, mereka sudah bercerai dan ibumu tidak pernah membicarakannya pada mama, hanya saja dia pernah bilang bahwa suaminya bernama Bobby. Dan satu lagi, kamu mempunyai seorang tante, dia adalah adik dari ibumu, tapi mamapun kehilangan jejaknya, terakhir ketika ibumu meninggal mama dan papa menghubunginya lewat telepon, dan dia tidak bisa datang karena jauh, dia memang tinggal di Jerman, dan sudah menjadi warga negara Jerman mengikuti suaminya. “Ah...! Aku ternyata hanya seorang diri ya Ma..., Pa...” desahnya pelan sambil tersenyum dipaksakan sehingga terlihat sangat jelek sekali dimataku. “Dari semula kamu adalah anak kami Dini, kamu tidak sendirian, ada papa dan mama, dan banyak lagi disekelilingmu yang menyayangimu dengan tulus. Kami semua mencintaimu.” kata Mas Fajar sambil menghapus sisa air mata Andini dengan kedua tangannya lalu dikecupnya kening wanita cantik didepannya, kecupan sayang seorang ayah! Dengan reflek dan agak malu Andini membalasnya dengan pelukan sayang seorang anak terhadap ayahnya, “Terimakasih Pa..., Dini juga cinta sama papa dan mama, di sudut hatiku, kalian adalah benar-benar orangtua kandungku, yang telah memberikan cinta yang tidak ternilai jumlahnya dan sampai kapanpun tidak akan mungkin aku sanggup untuk membalasnya.” Dan hati kamipun saling merangkul erat sekali, tidak akan mungkin terpisahkan meskipun lapuk dimakan oleh waktu. “Ma..., aku ingin ziarah ke makam ibu...,” “Ok, bagaimana kalau Sabtu besok kita sama-sama berangkat ke Bandung, kamu ajak Iwan, mintalah restu pada almarhumah ibumu bahwa kamu akan menikah.” “Mas Iwan? Apakah dia bisa menerima keadaanku, Ma?” tanya Dini kembali tertegun, mungkin dia baru menyadari bahwa diantara dia ada seorang Iwan, calon suaminya. Akupun ikut terdiam, namun dengan cepat kukuasai keadaan, aku tidak boleh terlihat gugup didepan anakku, maka sambil kutepuk lembut punggung tangannya aku berkata, “Ini merupakan ujian buat kalian, buat Iwan, dia harus bisa menerima apa adanya kamu, kalau dia memang betul-betul serius mencintai kamu dan ingin menjadikanmu seorang istri untuknya dan seorang ibu untuk anak-anaknya.” “Mama yakin, Iwan mencintai kamu karena dirimu seutuhnya, bukan karena siapa-siapa dibelakang atau didepanmu, jadi kamu tidak usah khawatir. Bicaralah segera dengannya, karena keterbukaan adalah kunci kebahagiaan dalam hidup,” lanjutku lagi dan disambut dengan sebuah anggukkan dan senyuman manis, Dini anakku. Dalam kehidupan yang begitu berat, dan ketika tekanan demi tekanan menghantam diri kita, ternyata hanya cinta yang mampu membuat kita senantiasa kuat untuk bertahan. Cinta jugalah yang akan membangun jalan layang diatas jalan buntu yang kita jumpai dalam kehidupan ini. Ya..., semua karena cinta!

Minggu, 11 Januari 2009

pantun nasehat

Banyak sayur dijual di pasarBanyak juga menjual ikanKalau kamu sudah laparcepat cepatlah pergi makanKalau harimau sedang mengaumBunyinya sangat beriramaKalau ada ulangan umumMarilah kita belajar bersamaHati-hati menyeberangJangan sampai titian patahHati-hati di rantau orangJangan sampai berbuat salahManis jangan lekas ditelanPahit jangan lekas dimuntahkanMati semut karena manisanManis itu bahaya makanan.Buah berangan dari JawaKain terjemur disampaianJangan diri dapat kecewaLihat contoh kiri dan kananDi tepi kali saya menyinggahMenghilang penat menahan jeratOrang tua jangan disanggahAgar selamat dunia akhiratTumbuh merata pohon tebuPergi ke pasar membeli dagingBanyak harta miskin ilmuBagai rumah tidak berdindingPinang muda dibelah duaAnak burung mati diranggahDari muda sampai ke tuaAjaran baik jangan diubahAnak ayam turun sepuluhMati satu tinggal sembilanTuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguhSupaya engkau tidak ketinggalanAnak ayam turun sembilanMati satu tinggal delapanIlmu boleh sedikit ketinggalanTapi jangan sampai putus harapanAnak ayam turun delapanMati satu tinggal lah tujuhHidup harus penuh harapanJadikan itu jalan yang ditujuAda ubi ada talasAda budi ada balasSebab pulut santan binasaSebab mulut badan meranaJalan kelam disangka terangHati kelam disangka suciAkal pendek banyak dipandangJanganlah hati kita dikunciBunga mawar bunga melatiKala dicium harum baunyaBanyak cara sembuhkan hatiBaca Quran paham maknanyaIlmu insan setitik embunTiada umat sepandai NabiKala nyawa tinggal diubunTurutlah ilmu insan nan matiKe hulu membuat pagar,Jangan terpotong batang durian;Cari guru tempat belajar,Supaya jangan sesal kemudian.Tiap nafas tiadalah kekalSiapkan bekal menjelang wafatTurutlah Nabi siapkan bekalDengan sebar ilmu manfaat

Kamis, 08 Januari 2009

kesehatan

Mandi, Bikin Segar dan Sehat!

Menurut penelitian terbaru mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.

Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit.

Apa manfaat mandi dan berapa lama anda sebaiknya mandi? Berikut beberapa petunjuk mandi asyik dan menyehatkan:

Mengeluarkan racun

Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit.

Stress

Jika anda benar-benar mengalami stress, mandi air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang dianjurkan sekitar 12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan, sebaliknya dari air hangat karena mandi air dingin dapat mempersempit darah dan meningkatkan tingkat gula darah.

Eksema

Penyakit kulit tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal dengan menambahkan baking soda (sodium bicarbonate) ke dalam bak mandi dapat membuat perbedaan besar. Sodium bicarbonate bertindak sebagai antiseptik. Isi air dengan air hangat kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata. Dianjurkan berendam selama 10-20 menit.

Infeksi

Infeksi yeast seperti sariawan dapat dibantu dengan menambahkan tiga atau empat cuka dari sari buah apel ke dalam bak mandi. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam. Tambahkan pada air hangat dan berendam selama 15-20 menit.

Flu dan Sakit Kepala

Merendam kaki dalam air hangat dapat membantu menyembuhkan flu dan sakit kepala dan juga menyegarkan kembali kaki yang lelah. Masukan air hangat secukupnya dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin. Lakukan selama 10-20 menit.

Insomnia

Merendam kaki dalam air dingin sangat baik bagi anda yang memiliki masalah insomnia atau mereka yang memiliki masalah tidur. Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.

Sirkulasi

Cobalah merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin jika anda mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan dengan air dingin. (mydoc/rit)

Artikel lainnya :
iPods Bikin Telinga Berdengung
Pola Tidur Dipengaruhi Gen
Konsumsi Kokain Picu Pengecilan Volume Otak
Ilmuwan Inggris Temukan Jel untuk Cegah Penularan AIDS
Jurnal of Medicine: Berita Buruk Picu Serangan Jantung
Vitamin C dan Wanita Hamil Perokok
Dampak Orang Tua Perokok pada Anak
Bayi Prematur Terancam Kesulitan Belajar
Riset: Bunuh Diri Ditentukan Sejak Bayi
Plag Gigi pun Ternyata Membahayakan
Madu, Si Manis Yang Banyak Manfaatnya
Hindari Berpakaian Ketat Saat Tidur
Hindari Stroke dengan Konsumsi Aspirin
Hindari Flu dengan Rajin Cuci Tangan
Anngur Merah, Rahasia Panjang Umur
Jangan Remehkan Insomnia..!!!
Idap Flu Saat Hamil Berpotensi Rusak Otak Bayi
'Child Abuse' Pengaruhi Pola Makan
Sehat Bersama Jeruk Nipis
Perubahan Cuaca Berpotensi Munculkan Migren
Petai, Si Bau yang Berkhasiat Besar
Wanita Hamil dan Balita Sebaiknya Hindari Mie Instan
Wanita Pekerja Beresiko Kena Gangguan Jantung
Apakah Berat Badan Mampu Pengaruhi Kesuburan?
Hindari Kanker Payudara Sejak Dini
'Tyrodep' Efektif untuk Obati Schizophrenia
Jangan Tunda Kehamilan
Susu Hindarkan Kanker Usus
Lingkungan Berperan Besar dalam Kematian Anak di Eropa
Tiga Butir Buah Perhari Jauhkan Anda dari Dokter Mata

sebelumnya

Rabu, 07 Januari 2009

arti cjnta

Adakah secercah harapan yang kau titipkan untukku

Adakah sekeping cinta hati yang bisa aku singgahi

Adakah segenggam mimpi yang bisa kau simpan untukku..

Agar kepingan ini bisa bersatu kembali.

Setelah hancur berkeping-keping..

Cinta…

Hidup terasa hampa tanpamu..

Raga ini terasa hancur

Bagai puing-puing bangunan

Yang berserakan tanpa sentuhan kasihmu..

Cinta…

Setiap orang selalu memanggil manamu

Setiap orang selalu membutuhkanmu

Setiap orang berusaha menggapaimu

Cinta….

Mengapa ada saja yang selalu mengganggumu

Mengapa ada saja yang selalu mempermainkanmu

Merayumu, membuaimu..

Kemudian mencampakkanmu..

Cinta…

Engkau terlalu indah untuk disakiti

Engkau terlalu berharga untuk dipermainkan

Engkau terlalu sempurna untuk dicampakkan.

Cinta…

Jadilah engkau bak mutiara dilautan

Yang selalu bersinar

Memancarkan cahayanya yang berkilauan

Walau engkau berada dalam lumpur yang paling dalam..

Cinta….

Sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling….(saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll).

Cinta……

Tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut…

cinta…..

Tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri.

Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih

dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.

Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai.

Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja.

Cinta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya

kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri.

Batas cinta dan benci juga amat tipis

tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.

Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya

karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain).

Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan,

haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya,

tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak.

Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.

Cinta….

Sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci

yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat,

Pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebih baik daripada sebelum ia mengenal cinta itu.

Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita

yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu.

cinta dibutuhkan PENGERTIAN!

Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya.

Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan.

Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya.

Cinta tidak bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana.

Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).

Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta.

Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan.

Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa,

namun cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai. CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.

Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya

hanya demi rasa sayang terhadap sang kekasih.

Kita juga tau apa maknanya cinta itu.

Cinta pasti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama.

Jadi bukanlah kebahagiaan untuk kita sendiri.

Meskipun demikian kita jangan samapi salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta).

Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi.

CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun.

Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa!

Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.

Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun.

Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini.

Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan gairah hidup.

Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!

Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia.

Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan.

Cinta adalah perasaan yang universal, tak mengenalgender, usia, suku ataupun ras.

Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula, cintaitu buta. Buta sama dengan meraba-raba. Jadi… cinta itu meraba-raba…(^o^)/… meraba-raba isi hati yang dicinta…

Selasa, 06 Januari 2009

puisi sosial

Sajak-sajak: Matroni el-Moezany*

Malam kuhirup angin
membius rasa makna
pada waktu kering layu

Sejuk air diatas rumah
memeras energi sunyi
pada kapal senja di samudera

Hitungan air hujan
meronai singgah kunang
diranjau sarang

Sisa air minum kuraba
tergapai disinggasana
bambu yang dingin

Cahaya meronai jembatan
dalam gubahan puisi
yang tak selesai aku baca

Siang merana dalam sungai
meluka pada singa
dalam dekap awan

Suram terasa
bagi pagi yang cerah
di pucuk bulan

Pagi mentari
yang mencurap aura-aura
di tepi lorong kosong

Malam bulan
terusap kunang
di kelopak surga

Ketika matahari
berdetak di jantung
sarang angin mengupas mata

Sarang puja pada pohon
sekilas rona singgah
sekelupas daun menguning

Embun lebih baik jadi kenang
daripada jadi matahari
dalam jiwajiwa

Luka yang menimbun airmata
derai tertulis di dada, tapi
kematian tetap mahal dalam linang, kapankapan?

Kapankapan adalah kapankapan
yang tak berwaktu
ia kosong dalam kekosongan

Gelap resah,
detak susah
semua satu bermuara pada rasa

Resah pada setiap rasa
susah terus bergerimis
diladang kemesraan

Sesekali waktu
tergerai ombak siang
singa menganga dalam lubang kecil

Keberlakuanmu mungkin
di senja yang ramai
tak terbaca reroncean satu

Senja kubuat malam
pada bulan ke lima belas
yang singgah di perbatasan waktu

Diam yang berwaktu
pada kata yang beku
adalah semu biru

Reroncean itu
pada matamu
adalah senja, katamu

Kini yang terlihat
cuma jiwa yang hancur
hingga sungai kering dalam diriku

Sungguh menderaslah
hujan janji
pada matamu yang biru

Aku bernafas
karena kau sudah teraliri air cinta
yang sudah berwaktu

Mungkinkah aku dapat bertahan
dalam waktu ini?
aku cuma diam dalam kediaman yang jauh

Dan kau bersinar dalam malam ini
tapi mungkinkah aku?
yang ada dalam jurang matahari

Aku tetap berdiri di tepi sana
menunggu malam yang kedua
agar puisi ini menjadi cahaya,

Pancaran itu, katamu
pada detak otak yang bisu
melahirkan kata-kata yang lain

Pada sebuah ketika
orang-orang ramai mengambilnya
hanya untuk kertas yang belum terisi

Pagi yang lain
belum kusapu dalam mimpi
mungkin rasa sehabis makan?

Air itu mengalir lagi
pada detak rasa yang basah
disampah kusam

Hingga mawar malumalu
tersenyum pada buah api
yang membara

Akhirnya adaku
melengkung pada haluan sungai
yang sedang dingin dan mati

Yogyakarta, 2007

*Penyair, aktif menulis di media lokal maupun nasional. Sekarang tinggal di Yogyakarta.

Senin, 05 Januari 2009

puisi alam

Kala sumber cahya memancarkan rona
Sinar semburatnya merekah di ufuk
Ketika mata terbuka kedua kelopaknya
Terjaga dari lelapnya tidur


Berdengung dalam pendengaran
Menyapa suara kehidupan
Dengung duka, raung petaka
Menyelimuti pribadi manusia-manusia


Dikala tumbuh MELATI PUTIH
Rekah kembang diatas dahan
Pembuka masuknya cahya kehidupan
Tumbuhlah kuncup nan segar


Ketika kupu-kupu beterbangan
Lincah menari-nari keliling ranting
Mengitari lapangan dan dusun
Menyapa riang setiap mekar dan kuncup


Nafas kembang aroma MELATI PUTIH
Hembusan semerbaknya nan wangi
Ketika mata menatap gunung nan tinggi


Tinggi, emoh kemewahan diniawi
Telanjang dalam zuhud dan kepapaan
Saling menjawab hembusan MELATI PUTIH
Memenuhi gurun sahara gersang
Wanginya…
Memberikan secercah asa kehidupan


Tak kenal diam, tak pula reda
Ketika hati riang menari
Bersuka ria gembira
Menggema….
Gema arumnya wangi MELATI PUTIHKU


Oleh Adie Syaridillah

HIJAUKAN TANAH INI

Ketika pohon-pohon nan hijau bertumbangan
udara mulai memanas nan menyengat
Air dan lautan mulai keruh menghitam
Penghuni dalam lautan meratap sekarat tak berdaya
Tanah mulai meradang gersang dan berasap tebal
Binatang-binatang punah korban pembantaian brutal manusia
Dan terakhir manusia-manusia musnah korban pembantaian keserakahan
Bayangkan…, begitu seram masa depan tanah ini.

Aneh…, justru manusia-manusia saling menuding dan saling berkata benar
Nyatanya tanah ini merintih, merana, dan berdarah
Adakah suatu hukum yang adil ditanah ini ?
Atau suatu hukum sedang sembunyi ketakutan ?
Gara-gara kelompok manusia serakah yang kejam
Berakibat pembantaian masal hewan-hewan, pepohonan, dan manusia sendiri
Jika terlihat kelompok manusia sedang membantai keji hutan hijau
Tembak sajalah!

Hijaukan tanah ini !
Demi manusia-manusia , demi hewan-hewan, demi penghuni dalam lautan
demi pepohonan nan rindang, demi masa depan anak-anak bangsa

Minggu, 04 Januari 2009

my friend

Friend. What is the meaning of a friendship?? Some say it is a friend of a friend who really close to know the little things about us. There is also a friend told me that if anywhere is always together. But one of my friends said it was a friend of a friend in joy and sorrow, but know the limits where a time when friends can be a problem, we should let him deal with his problem so that a friend grew more mature and independent.

Sometimes I casually mentioned, he's my friend. But when asked was it about my friend related to family, education and others, I was confused he said. From there I thinkers, what is my good friend? Did I deserve the name of a friend? Because I think a friend is someone who can see us from heart to heart, not because of looks, materials, background, education and others. Therefore I was rarely asked anything that smells of privacy to my friends. I am more a giver and receiver input laments my friends. Not that I'm someone who does not care and do not want to know, but I think friendship is not judged by how deeply we know these people stuff, but how deeply we understand the person. I've ngerasain bitter friendship when I told him my friend, it turns out he's just using what I have and others. When I was falling, he actually left because he felt there could ga given by me.

Only much for the meaning of friendship??

One day I meyatakan A is my friend. When A asked, who friends you, A answers B, C, D, but did not mention my name. From here I try to rethink this. Did I not include her best friend? What I am not a good friend? This is often terbesit in my mind my friend a lot. I went with my friends differently. But if they are my best friend? Because sometimes a friend is different to hang out with friends.

There was a friend I send sms statement, "I do not expect to be the most important person in your life, that demand is too great. I just hope one day to hear the name of my reply, you'll smile and say, he's my friend. "Damn! It really penetrated into my heart. Those were the words that I want. I do not need any statement. But when someone mentions my name, he would say "Chika is my friend". I do not need to mention to anyone wrote my friend, because you know who you are. To me, friends are people who regard me as a friend. We do not need nyebutin my best friend is A, B, C, D, E. Because only 1 name forgotten, that person would be sad. Vice versa. Kalo your friend to name his friend but forgot to mention your name, you must be sad. Therefore I can only say the people who are my best friends are people who regard me as a friend.

Here is a quote a statement from a friend:

A friend still providing personal space, privacy as a human being. And we'll taste deket with him despite ga ga met and the contacts in a long time. Because friendship is basically the heart of the bond. Ga would ilang memisahakan despite our distance dimension. We must mengkui ga somehow we can eliminate him from our hearts. And without friends, we ga be like this now.

> tukar


Sabtu, 03 Januari 2009

arti sahabat

Sahabat. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.

Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa ga ada yang bisa diberikan oleh saya.

Cuma segitu arti persahabatan ??

Suatu hari saya meyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya Teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat.

Ada seorang sahabat saya mengirim sms pernyataan, “Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “Chika adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu nyebutin sahabat saya adalah A, B, C, D, E. Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalo sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Karena itu saya cuma bisa dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat.

Berikut adalah kutipan pernyataan dari seorang sahabat:

Seorang teman tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan berasa deket dengan dia walaupun ga ketemu dan ga kontak dalam waktu yang lama. Karena pertemanan itu pada dasarnya dari ikatan hati. Ga bakal ilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengkui bagaimanapun juga kita ga bisa menghilangkan dia dari hati kita. Dan tanpa teman, kita ga akan seperti sekarang ini.

Jumat, 02 Januari 2009

tsunami

Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.

Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah lain. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.

Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi di masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".

Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteotsunami yang ketinggiannya beberapa meter diatas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.

Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.

Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam

Kamis, 01 Januari 2009

puisi cinta

Letih

August 7th, 2009

Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali

Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir

Realistis

July 26th, 2009

Puisi satu ini sebenarnya Kenzt tulis tidak lama setelah Kenzt membuat posting tentang matinya inspirasi untuk membuat puisi dalam pos berjudul Membaca dan Menulis Puisi, lebih tepatnya setelah Kenzt menulis puisi berjudul ‘Senantiasa’. Satu dan lain alasan, sengaja penayangan puisi ini Kenzt mendurkan 2 hari setelah keduanya tersebut.

Selamat menikmati!